Diapet

Obat Diare dari bahan ALAM untuk mengurangi diare, memadatkan feses dan meredakan rasa mulas akibat diare

Untuk penderita diare dewasa tersedia Diapet kapsul regular dan Diapet NR (Nyerap Racun). Untuk penderita diare anak-anak usia 5 tahun keatas tersedia Diapet Anak sirup dalam sediaan botol dan sachet.

view more »

Kegunaan:

Diapet Anak sirup untuk mengobati diare,  mengurangi frekuensi buang air besar (BAB) dan memadatkan kembali feses yang cair dan meredakan rasa mulas akibat diare pada anak

Komposisi:

Daun Jambu Biji,  Kunyit, Buah Mojokeling dan Kulit Buah Delima


Aturan Pakai:

Anak usia ≥ 5 tahun : sehari 2kali @10ml (2 sendok teh) / 1 sachet


Kemasan:

Sirup botol  (60 ml), Sirup sachet (10 ml)


Kegunaan:

Diapet mengobati diare,  mengurangi frekuensi buang air besar (BAB) dan memadatkan kembali feses yang cair, dan meredakan rasa mulas akibat diare

Komposisi:

Daun Jambu Biji,  Kunyit, Buah Mojokeling dan Kulit Buah Delima


Aturan Pakai:

Dewasa : sehari 2 kali @ 2 kapsul, Untuk penyembuhan diare akut : 2 kali @ 2 kapsul, dalam selang waktu 1 jam.


Kemasan:

Blister (10 kapsul)

Kegunaan:

Diapet NR  adalah kombinasi dari Diapet Kapsul dengan Karbon Aktif dan Attapulgite untuk menyerap racun dan mengobati diare yang disebabkan oleh infeksi dan racun (contoh keracunan makanan)

Komposisi:

Karbon Aktif, Attapulgite, Daun Jambu Biji, Kunyit, Buah Mojokeling dan Kulit Buah Delima


Aturan Pakai:

Dewasa dan Anak usia ≥ 5 tahun : sehari 2 kali @ 2 kapsul, Untuk penyembuhan diare akut : 2 kali @ 2 kapsul, dalam selang waktu 1 jam.


Kemasan:

Blister (4 kapsul)


Informasi medis yang terdapat pada website ini hanya ditujukan untuk praktisi kesehatan di Indonesia.

Informasi pada website ini ditujukan untuk memberikan jawaban yang bersifat ilmiah, berdasarkan bukti ilmiah dan berimbang atas pertanyaan medis Anda.

Informasi ini tidak ditujukan sebagai saran medis. Perawatan pasien merupakan tanggung jawab praktisi kesehatan berdasarkan praktek perijinannya serta pengalaman dan informasi spesifik pasien.

Apakah Anda praktisi kesehatan di Indonesia?